Monday, March 24, 2008

HASIL Diskusi

Kontroversi mengenai keberadaan PILKADA center yang diwacanakan oleh BEMUN menjadi perdebatan yang alot pada diskusi kamis sore, (24/05/07). Diskusi yang diadakan di AQUARIUM FIS, memang mengetengahkan isu yang masih hangat tentang adanya kegiatan menyerupai kampanye politik atas inisiatif dari BEMUN dengan alasan penyadaran politik mahasiswa UNJ terkait akan berlangsungnya PILKADA pada bulan Agustus 2007. Pada diskusi kali ini pembicaranya adalah Irham mahasiswa PLB, yang mengindikasikan bahwa PILKADA center bisa saja dibentuk untuk kepentingan salah satu Calon Gubernur yang menyokong didirikannya Pilkada center. Isu lain yang juga di bahas pada diskusi kali ini juga menyoroti adanya sumbangan ratusan juta rupiah yang nantinya dapat diterima pengurus BEMUN. Namun sayang perwakilan dari BEMUN beserta MTM tidak hadir, sehingga isu ini masih mengambang. Hal lain yang juga di diskusikan adalah mengenai kegagalan KPUD sebagai lembaga yang berwenang mensosialisasikan pilkada, yang membuat setiap cagub merasa berhak untuk mensosialisasikan pilkada dengan tajuk pendidikan politik bagi mahasiswa. Terkait pendidikan politik bagi mahasiswa yang apatis terhadap pesta demokrasi, perlu ada kesadaran yang kuat agar timbul rasa ingin tahu dari mahasiswa sehingga dengan sendirinya pemahaman akan pentingnya pilkada terbangun dengan sendirinya. Dengan begitu kampus sebagai lembaga pendidikan dapat steril dari permainan segelintir elite politik yang memperebutkan kekuasaan semu. RESOLUSI DKS 24 MEI 2007 Ketika semua pihak menuntut adanya sikap yang jelas dari pihak BEMUN di dalam penyelenggaraan PILKADA center, dan juga transparansi mengenai adanya isu kucuran dana yang terlalu besar. Membuat MTM sebagai lembaga legislatif berinisiatif mengadakan pertemuan antara semua elemen yang perduli terhadap kemajuan sikap kekritisan mahasiswa UNJ. Ini sesuai dengan sikap bersama yang digulirkan oleh peserta diskusi kamis sore ( DKS). Semoga dengan adanya kesadaran bersama dari semua elemen mahasiswa, kebebasan berpolitik kita tidak luntur.

No comments: