Monday, April 20, 2009

Georg Simmel

Oleh :Adi Brata H. Sos Pemb.

Simmel lahir di Berlin, 1 Maret 1858. Ia mempelajari berbagai cabang ilmu di Universitas Berlin. Georg Simmel sezaman dengan Weber dan bersama-sama mendirikan masyarakat sosiologi Jerman. Teori utamanya yakni Interaksionisme Simbolik. Simmel lebih terkenal dengan karyanya tentang masalah - masalah berskala lebih kecil, terutama tindakan dan interaksi individual. Lebih terkenal dengan bentuk-bentuk interaksi (misalnya Konflik) dan tipe-tipe orang yang berinteraksi (misalnya orang asing), yang didasarkan pada filsafat Kant. Dengan berbekal peralatan konseptual, dia dapat menganalisis dan memahami situasi interaksi yang berbeda. Ia pun juga menulis topik - topik menarik seperti kemiskinan, pelacuran, orang kikir dan pemboros, dan orang asing. Dalam orientasi makro tampak lebih jelas dalam Philosphy of Money. Simmel terutama memusatkan perhatian pada kemunculan perekonomian uang dalam masyarakat modern yang terpisah dari individu dan mendominasikan individu.

Menurut Simmel, kultur dalam masyarakat modern dan seluruh komponennya yang beraneka ragam itu (termasuk ekonomi uang) akan berkembang, dan begitu sudah berkembang maka arti penting (peran) individu mulai menurun. Misalnya, begitu teknologi industri yang menyertai ekonomi modern berkembang dan tumbuh makin canggih, maka keterampilan dan kemampuan tenaga kerja secara individual menjadi makin kurang penting. Akhirnya tenaga kerja dikonfrontasikan dengan mesin - mesin industri. Akibatnya, pengendalian tenaga kerja terhadap mesin itu menjadi makin sedikit. Lebih umum lagi, Simmel berpendapat bahwa dalam kehidupan modern, perkembangan kultur yang lebih luas menyebabkan peran individu makin merosot.[1]

Pemikiran tentang filosofi uang merupakan tindakan menolak hegomoni dari kapitalis / pemilik modal khususnya sektor perindustrian yang pada saat itu mencoba untuk menyingkiran kaum buruh yang bekerja di dalamnya. Karena dengan digantikannya tenaga kerja manusia dengan mesin merupakan proses penyisihan manusia digantikan dengan mesin atau teknologi. Dengan adanya penyisihan maka akan banyak menimbulkan konflik (interaksi) yang terjadi karena ketimpangan sosial tersebut.

Teori interaksionisme simbolik Georg Simmel. Dia berpandangan bahwa “ muncul dan berkembangnya kepribadian seseorang tergantung pada jaringan hubungan sosial yang dimilikinya, yaitu pada keanggotaan kelompok.” Individual adalah sentrum kegiatan masyarakat. Georg Simmel (1858 - 1918), Sosiolog fungsionalis Jerman juga telah mencoba mendekati teori konflik dengan menunjukkan bahwa konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang mendasar yang berkaitan dengan sikap

Bekerja sama dalam masyarakat. Dalam hal ini Simmel mungkin salah seorang sosiolog pertama yang berusaha keras untuk mengkonstruksi sistem formal dalam sosiologi yang diabstraksikan dari sejarah dan detil pengalaman manusia. Analisisnya tentang efek ekonomi uang dalam perilaku manusia merupakan salah satu pekerjaannya yang penting.[2]


[1] George Ritzer & Douglas J. Goodman oleh Alimandan. Teori Sosiologi Modern, edisi ke - 6. Maret 2005. Jakarta: Penerbit Kencana. Hlm 42 – 45.

[2] http://compsoc.bandungfe.net/intro/main.html. diakses tanggal 16 - april - 2009

No comments: