Monday, February 23, 2009

MATERIALISME DIALEKTIKA ALA KARL MARX

Oleh : Cak Wir (Fosil)

(Wiryadi Septyo Rahardjo)

Apa Itu Materialisme ?

Materialisme adalah salah satu cara berpikir dalam pemikiran filsafat yang bertolak dari materi (kenyataan objektif), yang dapat diamati langsung oleh semua manusia melalui kemampuan panca inderanya. Dimana oleh Marx dikemukakan bahwa dalam bentuk berpikir materialis ini, gerak dan perubahan materi ditentukan oleh faktor intern.

Pendek kata, berpikir materialisme hakikatnya ialah memandang bahwa keadaan lah yang menentukan kesadaran sebagai suatu proses timbal baliknya kesadaran mempengaruhi perkembangan keadaan, namun arah perkembangan keadaan itu ditentukan kesadaran. Keadaan objektif materi (materi) mempunyai unsur – unsur yang saling berhubungan dan saling kontradiksi sehingga mendorong perkembangan materi itu sendiri.

Apa Itu Dialektika ?

Dialektika secara sederhana adalah logika gerak, di mana kita akan selalu berpikir tentang “saling berhubungan”, kontradiksi, dan gerak. Kita semua tahu bahwa benda-benda tidaklah diam; dan benda-benda itu berubah. Akan tetapi, ada suatu bentuk logika lain yang bertentangan dengan dialektika, yang kita sebut 'logika formal', yang sekali lagi juga melekat dalam masyarakat kapitalis. Barangkali perlu untuk mulai menjelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan metode ini.

Logika formal didasarkan pada apa yang dikenal sebagai 'hukum identitas', yang menyatakan bahwa 'A' sama dengan 'A' – yaitu bahwa benda-benda adalah seperti itu apa adanya, dan bahwa benda itu berposisi pada hubungan yang tertentu (pasti) satu sama lain. Ada hukum-hukum turunan lain yang didasarkan pada hukum identitas; yaitu misalnya, jika 'A' sama dengan 'A', maka 'A' tidak mungkin sama dengan 'B' atau 'C'.

Secara sekilas, metode pemikiran ini nampak seperti pemahaman umum; dan pada kenyataannya, logika formal telah menjadi alat yang sangat penting, sarana yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan revolusi industri, yang membentuk masyarakat sekarang ini. Perkembangan matematika dan aritmatika dasar, misalnya, adalah didasarkan pada logika formal. Anda tidak bisa mengajarkan tabel perkalian atau penjumlahan kepada seorang anak tanpa menggunakan logika formal. Satu ditambah satu sama dengan dua, bukan tiga. Hal yang sama, metode logika formal juga merupakan basis bagi perkembangan ilmu mekanika, kimia, biologi, dll.

Perlu diketahui pula bahwasanya gerak (berubah dan berkembang) dalam dialektika mempunyai tiga azas, yaitu

1. Kontradiksi

Ada tiga macam, yaitu :

a. Kontradiksi Pokok dan Tidak Pokok

b. Kontradiksi Dasar dan Tidak Dasar

c. Kontradiksi Antagonis

Hakikat hukum kontradiksi adalah hukum persatuan dan perjuangan dari segi yang berkontradiksi, dan hakikat studi tentang dialektika adalh stuid tentang hukum kontradiksi. Segala sesuatu yang ada secara objektif mengandung berbagai segi kontradiksi, yaitu :

1. Segi Pokok dan Segi Tidak Pokok

2. Berdominasi dan Tidak Berdominasi

3. Segi berhari Depan dan Tidak Berhari Depan

4. Segi Hegemoni dan Tidak Berhegemoni

2. Perubahan Kuantitatif Kearah Kualitatif

Perubahan kuantitas adalah perubahan yang masih dalam bentuk kualitas yang lama, misalnya di Indonesia dengan pemerintahan yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis, memiliki presiden seorang Soeharto, kemudian jabatanya terus digantikan oleh beberapa orang setelah ia lengser, hingga pada akhirnya sekarang jabatan presiden itu di pegang oleh SBY, tetapi meskipun demikian, sistem ekonominya tetap bersifat kapitalistik, hal inilah yang dinamakan dengan perubahan kuantitatif.

Berbeda dengan perubahan kualitatif, perubahan kualitatif menjadikan suatu materi bergerak menuju suatu bentuk nilai dan kualitas baru, misalnya pada Orde Lama, Soekarno menggunakan sistem ekonomi Pancasila, setelah digulingkan oleh Soeharto, Soeharto merubah sistem ekonomi Indonesia kepada sistem Kapitalistik.

3. Negasi dari Negasi (Hukum arah gerak atau arah perkembangan)

Negasi artinya tiada atau meniadakan. Dimana segala sesuatu yang tadinya meniadakan pada akhirnya ditiadakan kembali oleh yang meniadakan baru. Dalam pengertian tersebut memiliki contoh konkrit misalnya, suatu bentuk materi akan berubah terus menerus sampai kepada bentuk awalnya, tetapi dengan kualitas yang baru dan lebih tinggi.

Lha terus Materialisme Dialektika itu apa ?

Adalah suatu aliran filsafat yang pandanaganya materialis, sedangkan metodenya dialektik, artinya materi itu saling berhubungan, saling memepengaruhi, saling bergantungan satu dengan yang lain, materi itu tidak berpisah pisah dan tidak berdiri sendiri sendiri. Materi itu selalu dalam kedaan gerak, berubah dan berkembang, materi tidak dalam keadaan diam, tidak tetap atau selalu berubah. Gerak materi itu adalah gerak intern, gerak yang ditentuklan, oleh faktor dalamnya atau gerka karena karena kekuatannya sendiri, bukan gerak ekstern, bukan gerak yang ditentukan oleh faktor luar. Gerak materi itu adalah dialektis, yaitu berubah dan berkembang menuju ketingkatnnya yang lebih tinggi dan lebih maju, seperti spiral. Materi bukan gerak seperti gerak mekanik. Sedang apa yang disebut diam itu hanya penampakannya sajaatau bentuknya saaj. Sebenarnya gejala dan bentuk yang nampak itu adalah hakikat atau isi yang selalu gerak. Maka diam itu hakikatnya adalah gerak, yaitu gerak intern dari sesuatu yang dapat diamati.